Positivisme
Positivisme berasal dari kata “positif”, yang artinya dengan factual,
yaitu apa yang berdasarkan fakta-fakta. Menurut positivisme,
pengetahuan tidak boleh melebihi fakta. Positivisme hanya menyelidiki
fakta-fakta dan hubungan yang terdapat antara fakta-fakta. Positivisme
berkaitan erat dengan apa yang dicita-citakan oleh empirisme. Hanya
saja, positivisme mengandalkan fakta-fakta belaka bukan berdasarkan
pengalaman, seperti empirisme. Tokoh aliran positivisme, antara lain:
Auguste Comte (1798-1857).
Empirisme
Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu emperia yang
berarti pengalaman inderawi. Oleh karena itu, empirisme dinisbatkan
kepada paham yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalanan
dan yang dimaksudkan dengannya adalah baik pengalaman lahiriah yang
menyangkut dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi
manusia. Pada dasarnya empirisme sangat bertentangan dengan
Rasionalisme. Rasionalisme mengatakan bahwa pengenalan yang sejati
berasal dari rasio, sehingga pengenalan inderawi merupakan suatu bentuk
pengenalan yang kabur. Sebaliknya empirisme berpendapat bahwa
pengetahuan berasal dari pengalaman sehingga pengenalan inderawi
merupakan pengenalan yang paling jelas dan sempurna.
Tokoh-tokoh aliran empirisme, antara lain: Francis Bacon (1210
-1292), Thomas Hobbes ( 1588 -1679), John Locke ( 1632 -1704), George
Berkeley ( 1665 -1753), David Hume ( 1711 -1776), dan Roger Bacon ( 1214
-1294).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar